Sungguh Tak Kusangka Ternyata...

Sungguh tak kusangka ternyata kau.... Ah, andai kutau dari awal tentu tak begini jadinya. Sekarang aku terseret dalam arus penyesalan. Mungkin sebaiknya dulu aku tak mengenalmu. Tapi semuanya sudah terlanjur.

Aku terlalu mencintaimu sehingga mataku seolah tertutup. Tapi aku menolak untuk menyebut ini cinta buta. Ini bukan cinta buta karena sebelumnya aku sudah berpikir matang-matang. Tapi ternyata pikiranku salah. Aku memang bodoh. Ah, bukan bodoh lagi tapi idiot....

Kau tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Dulu kubayangkan kau adalah wanita idealku walaupun bukan wanita sempurna, karena wanita sempurna cuma milik bidadari-bidadari di Surga. Tapi setidaknya kau wanita yang penyayang, perhatian dan setia. Itu yang kubayangkan setelah mengenalmu beberapa bulan. Tapi keadaan berubah. Berbalik 179,9 derajat. Aku tak melihat apa yang kubayangkan. Aku seperti melihat oase di gurun pasir. Kelihatannya seperti air yang menyegarkan ternyata pasir yang gersang. Fatamorgana semata.

Aku tak mungkin menangis, apalagi sampai meraung-raung seperti mobil ambulance di tengah kemacetan. Itu sopir ambulance gak mikir. Udah tau di situ jalan biang macet kenapa gak cari alternatif jalan lain? Kalau aku meraung-raung seperti ambulance itu, bodohnya bisa dua kali lipat. Sudah awalnya salah membayangkan malah ditambah mewek termehek-mehek akibat kesalahan itu. Apa kata nenekku nanti? Haduuhh... Cu... Cu... Nyesel gua punya cucu kayak elo.

Tapi tenang aja, Nek. Cucumu tidak sebodoh itu. Cucumu ini laki-laki yang tegar setegar batu karang di pantai. Kalau cuma urusan wanita mah keciilll... Biarkan saja sekarang dia begitu. Nanti juga menyesal sendiri. Laki-laki setampan dan sejujur ini kok diselingkuhi? Mau cari di mana lagi laki-laki seperti aku ini? Tampang oke, kelakuan lurus kayak jalan tol, kartu ATM ada walaupun isinya gak bisa borong pasar swalayan. Mau cari di mana lagi coba?? Ntar ujung-ujungnya malah dia yang nangis meraung-raung kayak ambulance frustrasi terjebak kemacetan. Soalnya kata orang bener, wanita peselingkuh akan dapat laki-laki peselingkuh juga. Tunggu aja saatnya kau diselingkuhi. Hahaha. Kalau sudah begitu, tinggal aku yang terbahak-bahak di atas sedu sedanmu.

Yang kusedihkan cuma waktu yang terbuang sia-sia karena menjalani hari-hari bersamamu. Seandainya aku tak bersamamu mungkin aku bisa mencari dan menemukan wanita yang seperti kubayangkan. Tapi jaman sekarang apa ada wanita yang setia? Masih adakah sekarang ini wanita yang gak selingkuh? Globalisasi sudah merembet kemana-mana. Pergaulan sudah semakin bebas. Emansipasi wanita sudah makin kebablasan. Mencari wanita yang benar-benar setia sudah seperti mencari jarum di dalam pasir.

Aku malah jadi bingung. Ah, bodo amatlah. Jalani saja hidup seperti air yang mengalir. Lagian kata orang-orang, dunia tak selebar daun kelor. Patah tumbuh hilang berganti. Mati satu tumbuh seribu. Kau ngasih punggung, masih banyak wanita lain yang akan ngasih dada.... Eh, malah error. Wis lah. Mumet aku.

Tweet